Malam itu, tepatnya tanggal 14 Juni 2013, badan Nad kembali panas setelah kemaren sempat berkurang panasnya. Umi pikir mungkin nad kecapean karena sorenya gak brenti loncat-loncat. biasanya menjelang subuh badan Nad normal kembali suhunya. pas jam 3 malam Abi bilang badan nad panas sekali, mungkin lebih dari 38 derajat. Umi pikir itu biasa, ntar juga berkurang panasnya. menjelang azan subuh Nad bilang atit...sambil pegang kepalanya, trus umi pijat pelan-pelan sampe dia tidur. pas azan subuh, tepatnya jam 5, umi mau bangun, tapi tiba-tiba badan nad kejang-kejang, umi panik dan langsung tanya nenek cara mengantisipasi kejang (step) yang dialami anak-anak. nenek juga panik, gak tau apa yang harus dibuat. katanya tarok es batu di kakinya. trus umi telpon kak Yanti, bu dokter tetangga dan menanyakan gimana antisipasi kejang. katanya harus dikompres, buka bajunya dan tiup-tiup mulutnya supaya ada oksigen. umi semakin gemetar dan panik karena air liur Nad banyak sekali keluar, bibirnya membiru dan matanya membalik. sedih sekali rasanya melihat keadaan itu. tapi mulut nad gak mengatup, terbuka kaya biasa.hal itu terjadi kurang lebih 4 atau 5 menit. setelah umi tiup-tiup mulutnya barulah pelan-pean berhenti kejangnya dan bibir nad kembali memerah. alhamdulillah, lega rasanya, walaupun rasa khawatir masih ada. tangan dan kaki Nad masih keras dan gak bisa dikembalikan ke semula, matanya masih seperti juling, tapi Nad udah menangis, sampe pup segala.
setelah itu umi segera bawa nad ke rumah sakit dibantu tetangga depan dan sampai di rumah sakit Nad dikasih obat anti kejang melalui dubur dan dikasih obat turun panas sirup. setelah itu Nad tertidur, gak sadar waktu diinfus dan diambil darah, mungkin kelelahan dia. kasian Nad. Umi bertekad kalau ini adalah kejang pertama dan terakhir. maka umi memperisaokan termometer di rumah untuk mengontrol suhu tubuh Nad kalau2 nanti panas tinggi, juga obat penurun panas dan anti kejang.
setelah semalam di rumah sakit, Nad di cek darah lagi, rupanya, dia positif DBD, makanya panasnya tinggi sekali dan juga naik turun. Umi gak bawa Nad opname lagi, cuma dikasih air rebudan daun ubi jalar sampai sehari penuh dan dicampur madu supaya manis. alhamdulillah dalam sehari trombo Nad naik drastis. sekarang Nad sudah ceria kembali. Maafin umi nak ya yang menganggap sepele demam, padahal abi udah khawatir, tapi setelah itu abi diam aja karena umi bilang gak apa-apa, ntar juga demamnya turun. hampir saja umi melakukan kesalahan besar.....mudah-mudahan ini gak terulang lagi...